Mata Kuliah
: Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah/Tulisan
SIKAP PRIBADI MAHASISWA BERBUDAYA
TERBENTUK
OLEH ADAT ISTIADAT LINGKUNGAN KELUARGA
Kelas : 1-EA34
Tanggal
Penyerahan Makalah : 06 November 2014
Tanggal Upload Makalah : 07
November 2014
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
15213401
|
MEHLIYANA ARISKA
|
|
Program Sarjana Ekonomi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kepada Allah Yang Maha Esa atas segala pertolongan-Nya,
akhirnyapenulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sikap
Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Terbentuk Oleh Adat Istiadat Lingkungan Keluarga”. Guna
memenuhi salah satu tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah softskill pada
Universitas Gunadarma.
Kami penulis
menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, sulit kiranya bagi
kami penulis untuk menyelesaikan makalah. Oleh karena itu, pada kesempatan yang
baik ini, Kami penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
Bapak
Dosen Muhammad Burhan Amin selaku guru Universitas Gunadarma, yang telah
memberi kesempatan kepada saya penulis untuk menimba ilmu di Universitas
Gunadarma.
Akhirnya
saya penulis menyadari dan merasa bahwa
makalah ini belum sempurna, karena itu saya penulis pun terbuka terhadap kritik
dan saran yang membangun. Meskipun demikian saya penulis berharap bahwa makalah
ini dapat pula berguna bagi pihak-pihak lain yang memerlukan.
Jakarta,
20 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
JUDUL . . . . . . .. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
PERNYATAAN . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
KATA
PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
DAFTAR
ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. iv
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
…………………………………………………. 1
1.2. TUJUAN ………………………………………………………………. 2
1.3. SASARAN
……………………………………………………………. 3
BAB
II PERMASALAHAN
2.1. KEKUATAN (STRENGTH) …………………………………………. 4
2.2. KELEMAHAN (WEAKNESS) ………………………………………. 5
2.3. PELUANG (OPPORTUNITY) ……………………………………….. 6
2.4. TANTANGAN/HAMBATAN (THREATS) …………………………. 7
BAB
III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1. KESIMPULAN
………………………………………………………. 8
3.2. REKOMENDASI
……………………………………………………. 9
3.3. REFERENSI
…………………………………………………………. 10
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Norma-norma sosial dalam kehidupan
keluarga merupakan bentuk peraturan tak tertulis yang berfungsi sebagai
pengatur sikap dan perilaku manusia dalam pergaulan hidup sehari-hari dalam
keluarga. Norma sosial relatif banyak menekankan pada sanksi moral sosial
sebagai unsur pengawasan terhadap sikap dan perilaku manusia dalam pergaulan
tersebut.
Pentingnya pendidikan mengenai norma
pada anak dapat membentuk pribadi anak yang berbudaya. Oleh sebab itu orang tua
hendaknya ikut serta dan tidak menyerahkan kepercayaan penuh terhadap
lingkungan dalam pembentukan kepribadian anaknya. Setiap keluarga memiliki
norma dan adat istiadat yang berbeda-beda. Oleh sebab itu cara mendidik anak
akan norma dan adat istiadat juga berbeda-beda. Oleh sebab itu orang tua harus
memahami cara mengajarkan norma dan adat istiadat kepada anaknya dengan tepat.
1.2.
TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Ilmu
Budaya Dasar.
2. Membentuk mahasiswa sebagai generasi
yang berbudaya.
3. Menjaga hubungan sosial-budaya yang ditunjukan
dengan adanya integrasi dalam masyarakat.
1.3.
SASARAN
Penyusunan
makalah ini ditujukan kepada untuk
seluruh pembaca, baik pembaca internet maupun masyarakat secara luas khususnya
mahasiswa/mahasiswi Univertitas Gunadarma.
BAB II PERMASALAHAN
Analisis permasalahan Sikap
Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Terbentuk Oleh Adat Istiadat Lingkungan Keluarga dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek :
2.1. KEKUATAN (STRENGTH)
a.
Lingkungan
keluarga yang sangat kondusif.
Lingkungan memiliki peran penting dalam mewujudkan
kepribadian anak. Khususnya lingkungan keluarga. Kedua orang tua adalah pemain
peran ini. Lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap
manusia.
b.
Cinta dan
kasih sayang kedua orangtua terhadap anak.
Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup
dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan
menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan
menyelesaikannya dengan baik. Sebaliknya jika kedua orang tua terlalu ikut
campur dalam urusan mereka atau mereka memaksakan anak-anaknya untuk menaati
mereka, maka perilaku kedua orang tua yang demikian ini akan menjadi penghalang
bagi kesempurnaan kepribadian mereka.
c.
Tingkat
pendidikan keluarga yang tinggi.
Dengan latar belakang dan
pendidikan orang tua yang tinggi akan dapat mempengaruhi cara berfikir siswa
sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal. Tingkat Pendapatan orang tua
yang tinggi akan mampu memberikan fasilitas belajar siswa sehingga siswa lebih
termotivasi dalam belajarnya.
d.
Norma dan
adat istiadat keluarga yang begitu kental.
Setiap individu pada saat
dia tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam
tuntunan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi
sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Nilai – nilai yang sudah
diwariskan orang tua berupa pengaturan hubungan antara anggota keluarga.
2.2.
KELEMAHAN (WEAKNESS)
a. Ketidak harmonisan keluarga.
Kenakalan remaja yang terjadi di
berbagai kota di Indonesia semakin marak. Berbagai kasus kenakalan seperti
tawuran pelajar hingga pembunuhan oleh anak usia remaja dinilai salah satunya
disebabkan oleh ketidakharmonisan keluarga. Bahkan banyak ditemukan
ketidakharmonisan keluarga, anak-anak teraniaya, istri disakiti, suami depresi,
perselingkuhan, remaja pengguna narkoba, pergaulan seks bebas, perceraian, dan
sebagainya. Walau kini telah berkembang teori tentang kepemimpinan dan cara
menjadi orangtua yang baik telah banyak dibukukan juga diseminarkan. Bahkan,
kini banyak pelatihan menjadi orangtua efektif, orangtua cerdas, orangtua
shalih dan sebagainya tapi hal seperti itu masih saja banyak terjadi.
b. Kurangnya cinta dan kasih sayang orangtua
terhadap anak.
Kasih sayang orang tua di masa
kanak-kanak akan mempengaruhi anak seumur hidupnya, baik emosional dan fisik.
Sebuah studi menyebutkan, anak-anak yang kurang sentuhan dan kasih sayang orang
tua atau mengalami kekerasan akan mempengaruhi kondisi kesehatan mereka hingga
dewasa.
c. Tingkat pendidikan keluarga yang rendah.
Tingkat
pendidikan yang rendah menjadi salah satu penyebab kurangnya perhatian orangtua_ tentang cara mendidikan anak yang benar.
d. Perhatian
keluarga terhadap norma dan adat istiadat kepada anak.
Kurangnya
perhatian orangtua terhadap pengajaran tentang norma-norma dab adat istiadat
menjadikan anak menjadi liar dan tak terarah.
2.3. PELUANG (OPPORTUNITY)
a. Keadaan
keluarga yang kondusif.
Kedua orang tua harus menjaga
ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak. Karena
hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi dan kreativitas akal anak-anak
yang pada akhirnya keinginan dan Kemauan mereka menjadi kuat dan hendaknya
mereka diberi hak pilih.
b.
Mewujudkan kepercayaan terhadap.
Menghargai dan memberikan
kepercayaan terhadap anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan
terhadap mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta
berani dalam bersikap. Kepercayaan anak-anak terhadap dirinya sendiri akan
menyebabkan mereka mudah untuk menerima kekurangan dan kesalahan yang ada pada
diri mereka. Mereka percaya diri dan yakin dengan kemampuannya sendiri. Dengan
membantu orang lain mereka merasa keberadaannya bermanfaat dan penting.
c.
Saling
menghormati antara kedua orang tua dan anak.
Hormat di sini bukan berarti
bersikap sopan secara lahir akan tetapi selain ketegasan kedua orang tua,
mereka harus memperhatikan keinginan dan permintaan alami dan fitri anak-anak.
Saling menghormati artinya dengan mengurangi kritik dan pembicaraan negatif
sekaitan dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih
sayang dan keakraban, dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua harus
menjaga hak-hak hukum mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang lain.
Kedua orang tua harus bersikap tegas supaya mereka juga mau menghormati
sesamanya.
d.
Perilaku anak akan menjadikan penyempurna mata rantai interaksi
anggota keluarga.
pada saat yang sama interaksi ini
akan membentuk kepribadiannya secara bertahap dan memberikan arah serta
menguatkan perilaku anak pada kondisi-kondisi yang sama dalam kehidupan.
2.4. TANTANGAN/HAMBATAN (THREATS)
a.
Perpecahan
didalam keluarga itu sendiri.
Kekacauan
keluarga ini biasanya menyebabkan terputusnya suatu sistem peranan dalam
keluarga karena salah satu bagian dari keluarga tersebut (istri misalnya)
merasa tidak nyaman terhadap keluarga yang sedang dibinanya tersebut, sehingga
salah satu bagian dari keluarga tersebut memutuskan untuk memutuskan sistem
peranannya di dalam keluarga.
b.
Kurangnya komunikasi mahasiswa dengan orangtua.
Komunikasi
menjadi macet dan hubungan antar keluarga menjadi renggang. Kemudian jiwa anak
menjadi terganggu. Bila mereka mempunyai suatu masalah, tidak ada tempat untuk
mengadu atau minta pertolongan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Anak
akan mencari penyelesaian dengan caranya sendiri.
c.
Minimnya filterisasi terhadap norma dan adat
istiadat didalam kehidupan bermasyarakat.
Sudah sepatutnya orangtua membimbing anaknya seiring dengan
terjadinya kemajuan diberbagai bidang kehidupan , serta adanya pengaruh yang
masuk kedalam kehidupan masyarakat lokal, menuntut Kita untuk mampu
menyesuaikan diri secara baik. Adat istiadat yang Kita miliki hendaknya menjadi
filter atau penyaring terhadap pengaruh yang datang dari luar.
d.
Pergaulan mahasiswa yang diluar norma
dan adat istiadat.
Dalam kehidupan masyarakat,
semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku
sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun demikian di
tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan
yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada
saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1. KESIMPULAN
a)
Keluarga adalah
basis pendidikan yang paling utama.
b)
Keteladanan
orang tua merupakan pola pendidikan yang paling ringkas, simpel dan efektif.
c)
Kepribadian
seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan keluarga berpengaruh
besar sekali terhadap kepribadian seseorang.
d)
Adanya sikap
imitasi(meniru) dari para remaja akan kehidupan modern sehingga lemah dalam pelaksanaan
norma dan adat istiadat.
3.2.
REKOMENDASI
a)
Lingkungan keluarga harus
benar-benar ditata senyaman mungkin dan diajarkannya norma-norma dan adat
istiadat keluarga.
b)
Sebaik-baik metode hubungan adalah
hubungan yang dibangun atas dasar kasih sayang.
c)
Perilaku anak harus diperhatikan dan diarahkan agar menjadikan penyempurna mata rantai interaksi
anggota keluarga dihadapan masyarakat.
d) Komunikasi sangat penting untuk menyatukan antara anak dan orangtua
agar dapat berpikir sejalan.
3.3.
REFERENSI
·
Asadullah
Al-Faruq, Mendidik Balita Mengenal Agama. Solo: Kiswah Media, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar